Merawat Adenium




Adenium cukup populer di Indonesia. Tanaman hias yang juga dikenal dengan nama kamboja jepang itu banyak dijadikan bonsai.

Daya tarik adenium terletak pada bonggolnya yang besar menyerupai umbi dan akarnya yang terlihat kokoh. Bunganya pun cantik, sangat eksotik jika dijadikan bonsai sebagai penghias teras rumah.

Adenium merupakan tanaman sukulen. Nama ilmiahnya adenium obesum dari keluarga apocynaceae dari ordo gentianales. Adenium berasal dari Yaman dan Afrika Selatan. Lalu kemudian menyebar ke Thailang, India, Vietnam, dan Indonesia.

Rahasia kemampuannya bertahan hidup di lingkungan yang kering dan cuaca panas ada pada bonggolnya yang besar. Selain untuk menopang tubuhnya, bonggol itu berfungsi untuk menyimpan cadangan air.

Adenium bisa dibiakkan dengan cara stek. Perawatannya pun tidak terlalu sulit. Untuk mendapatkan bentuk yang eksotik dengan bonggol besar seperti bonsai, adenium baiknya ditanam di pot atau wadah yang dangkal. Dengan demikian, akar adenium akan mencari makanan dibagian atas yang dikelilingi wadah.

Adenium seperti nenek moyangnya di Afrika Selatan dan Yaman memerlukan sinar matahari yang cukup banyak. Paparan sinar matahari akan membuatnya cepat berbunga, daun dan batangnya juga lebih sehat dan kekar. Untuk adenium yang dibonsai, sebaiknya dijemur 4 jam sehari.

Untuk penyiraman, disesuaikan dengan kondisi. Pada musim penghujan penyiraman bisa dilakukan 3 hari sekali, dan pada musim kemarau 1-2 kali sehari.

Pemupukan adenium menggunakan pupuk kandang, humus atau kompos yang ditambahkan pada permukaan media tanam setiap 1 bulan sekali. Selain itu dapat digunakan pupuk organik buatan pabrik dalam bentuk tablet atau butiran.

Juga pupuk kimia buatan pabrik yang bersifat slow release atau tidak mudah larut seperti Dekastar, Magamp, Osmocote setiap 3 atau 6 bulan sekali. Pupuk daun dapat juga diberikan, seperti Gandasil, dan Hyponex. Disamping itu dapat ditambahkan hormon pertumbuhan seperti Atonik, Dekamon dan lain-lain dengan cara disemprotkan ke sekujur tanaman sebulan sekali.

Bunga adenium sangat menyukai tanah yang berporositas baik. Maksud dari porositas baik adalah tanah mampu dengan cepat dan mudah menyerap air. Selain mampu menyerap air, tanah berporositas baik memiliki sirkulasi udara yang baik pula.

Saat memilih tanah, pastikan juga tanah tersebut mampu menahan air dan nutrisi yang cukup bagi bunga adenium. Carilah tanah yang teksturnya hampir mirip pasir gurun karena habitat asli bunga adenium yang adalah padang pasir. Atau bisa menggunakan tanah dengan campuran sekam mentah, akar sekam, cocopeat, dan kompos.