Budidaya Bunga Kamboja dengan Stek


Bunga kamboja merupakan salah satu jenis tanaman bunga yang banyak dilirik para penggemar bonsai. Selain relatif mudah dibentuk, bunga kamboja juga mempunyai keindahan khas.

Bunga kamboja memiliki nama latin Plumeria. Bunga ini pertama kali ditemukan oleh seorang botanis berkebangsaan Perancis, Charles Plumier.

Meski memiliki nama Kamboja, bunga yang termasuk dalam jenis adenium ini bukan berasal dari Kamboja. Bunga ini berasal dari Amerika Tengah.

Bunga Kamboja diperkirakan pertama kali di bawa ke Indonesia oleh bangsa Portugis dan Belanda. Kamboja yang banyak tumbuh di Indonesia memiliki bunga berwarna putih dengan bagian dalam berwarna kuning.

Namun, kini bunga Kamboja yang dibudidayakan di Indonesia sudah sangat beragam. Hal itu semakin menambah daya tariknya sebagai tanaman hias. Bunga Kamboja kini telah banyak menghiasi perkarangan dan teras rumah.

Bunga Kamboja termasuk kelompok tanaman hias yang relatif mudah dibudidayakan. Salah satunya dengan cara stek. Yaitu, budidaya dengan menanam batang yang telah tua dan sehat. Cara ini cukup gampang dilakukan.

Pertama, siapkan media tanam. Berupa tanah dicampur sekam padi yang telah dibakar dan pupuk kandang. Bisa juga ditambahkan arang.

Kedua, siapkan bibit stek. Pilih dahan kamboja yang berukuran besar dan tua, sehat serta tidak cacat. Potong dengan ukuran panjang 10-20 centimeter, celup atau oles bekas potongan dengan obat perangsang akar yang bisa dibeli di toko pertanian.

Setelah sepekan, bibit bisa ditanam pada media tanam. Taruh ditempat yang teduh dan lembab selama kurang lebih satu pekan dan lakukan penyiraman secukupnya saja. Pada prinsipnya bunga Kamboja tidak membutuhkan banyak air.

Setelah bibit mengeluarkan tunas, bisa dipindahkan ke pot. Bunga kamboja termasuk jenis tanaman yang menyukai cahaya matahari. Jadi, disarankan untuk menaruhnya di ruang terbuka agar tumbuh lebih subur.