Budidaya Lidah Buaya

Pembiakan lidah buaya dapat dilakukan melalui anakan, benih, maupun setek batang. Sekarang sudah tersedia bibit hasil kultur jaringan. Lidah buaya membutuhkan tanah berdrainase baik, subur dengan bahan organik tinggi dan pengairan yang cukup.

Pembibitan
Anakan lidah buaya yang telah cukup besar, berusia sekitar 1 - 2 bulan, dipisahkan dari tanaman induk (ditangkarkan). Anakan akan muncul dari tanaman induk pada usia 5 - 6 bulan. Penjarangan anakan ini sangat penting dilakukan agar tanaman lidah buaya dapat tumbuh besar.

Pembibitan lidah buaya dari anakan dapat dilakukan di bedengan atau di polibag. Pembibitan di bedengan dapat dilakukan dengan membuat bedengan berukuran 1 - 1.5 m x 10 m atau menurut kebutuhan dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm. Bedengan harus benar-benar remah agar pertumbuhan akar bibit tidak terganggu.

Bibit lidah buaya yang terganggu perkembangan akarnya akibat tanah yang keras tidak akan tumbuh berkembang. Sebelum ditanami bibit, bedengan ditaburi pupuk kandang sebanyak 20 – 40 kg (1 - 2 karung) per bedeng dan diaduk secara merata. Penaburan kapur pertanian dianjurkan untuk mengurangi serangan cendawan. Penambahan urea sebanyak 7,5 kg per bedeng bisa dilakukan untuk merangsang pertumbuhan bibit.

Sedangkan pembibitan lidah buaya di polibag, bisa dilakukan dengan media tanah dicampur pupuk kandang 1 : 1 atau 1 : 2 dan ditambahkan NPK 5 gram per polibag tiap dua minggu. Setelah itu polibag ditaruh di tempat yang cukup teduh namun masih terkena sinar matahari.

Saat awal pembibitan lidah buaya merupakan tahap dimana kebutuhan air harus diperhatikan. Bibit mungkin akan berwarna kemerah - merahan karena belum beradaptasi dengan lingkungan. Dengan pengairan yang cukup, seminggu setelah pembibitan, bibit lidah buaya akan menunjukkan pertumbuhan normal / pulih dari stres lingkungan akibat pemisahan dari induk.

Pengairan yang berlebihan harus dicegah karena bibit mudah busuk akibat serangan cendawan pada keadaan lembab. Bibit yang terserang cendawan sebaiknya dibuang agar tidak menular dan tanah disekelilingnya dibuang.