Cara Membuat Komposter

Untuk membuat pupuk cair dibutuhkan alat atau wadah yang sering disebut dengan komposter. Biasanya terbuat dari tong sampah plastik atau kotak semen yang dimodifikasi dan diletakkan di dalam ataupun di luar ruangan. Komposter dengan bantuan aktivator kompos mampu mengubah sampah sisa rumah tangga menjadi kompos hanya dalam waktu 10-12 hari. Khusus untuk pembuatan pupuk cair dari limbah organik rumah tangga ini perlu digunakan bioaktivator (biosca). Fungsi biosca memang sama dengan aktivator lainnya tetapi lebih praktis dalam aplikasinya.

Dengan instalasi udara di dalamnya komposter membantu proses pengomposan aerob dengan baik dan memperceoat proses penguraian sampah. Selain itu komposter juga mempu menjaga kelembapan dan temperatur sehingga bakteri dan jasad renik dapat bekerja mengurai bahan organik secara optimal. Komposter juga memungkinkan aliran lindi (air sampah) terpisah dari material padat dan akan menguntungkan bagi pembuatan pupuk cair. Berikut ini langkah-langkah membuat komposter untuk sekala rumah tangga.

Alat dan bahan

  • Tong plastik bekas ukuran 20 liter, 1 buah
  • Pipa paralon ukuran panjang 13 cm, diameter 1 inch, 2 buah
  • Pipa paralon ukuran panjang 10 cm, diameter 1 inch, 1 buah
  • Pipa paralon ukuran panjang 9 cm berdiameter 1 inch, 1 buah
  • Sambungan pipa berbentuk T, 2 buah
  • Sambungan pipa berbentuk L, 1 buah
  • Kran plastik, 1 buah
  • Alat bor
  • Meteran
  • Kasa plastik

Cara membuat komposter

  • Buat dua lubang udara di sisi kanan dan kiri tong sampah dengan menggunakan bor. Diameter lubang harus sama dengan diameter pipa paralon.
  • Buat catu lubang lagi di sisi lain tong, posisi lubang ketiga ini harus lebih rendah dari pada lubang sebelumnya atau sekitar 10 cm dari dasar tong.
  • Setelah itu buat lubang-lubang kecil di badan pipa paralon 13 cm dan pipa pralon 10 cm lalu bungkus badan pipa yang berlubang tersebut dengan kasa plastik hingga tertutup rapi.
  • Selanjutnya instalasi udara untuk komposter dapat dirangkai dimulai dari memasang kedua pipa paralon 13 cm, masing-masing pada lubang kanan dan kiri. Kedua pipa dimasukkan dari arah dalam ke luar, pipa didorong dari dalam hingga keluar 3 cm dari lubang dan sisanya sekitar 10 cm berada di dalam tong.
  • Kedua ujung pipa yang mencuat keluar 3 cm tersebut kemudian ditutup dengan kasa plastik. Potong kasa plastik berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 1 cm lebih panjang dari diameter pipa. Beri lem PVC di sekitar ujung pipa lalu tempelkan kasa atur hingga tertutup rapi.
  • Selanjutnya kedua pipa 13 cm tadi disambung dengan sambungan pipa berbentuk T.
  • Dari kaki sambungan T tersebut dirangkaikan dengan pipa paralon 10 cm.
  • Kemudian pasang sambungan pipa L pada bagian ujung bawah pipa paralon 10 cm. Sambungan pipa L dipasang dengan arah kakinya mangarah ke lubang yang akan di pasangi kran (lubang ketiga).
  • Pasang kran plastik pada lubang ketiga tersebut.
  • Terakhir masukkan pipa paralon 9 cm untuk menyambung antara lubang kran plastik dengan pipa L.

Catatan

Komposter ini memang dirancang dengan bentuk yang praktis untuk diletakkan di dalam ruangan. Namun bau tidak sedap dari gas metan yang di hasilkan selama proses pembusukan bisa mengganggu kenyamanan lingkungan di dalam ruangan atau rumah. Oleh karena itu sebaiknya dari kedua lubang udara komposter disambungkan lagi dengan pipa paralon yang di pasang ke arah luar ruangan sehingga bau tersebut bisa langsung dilepas ke udara bebas. Ini untuk cara membuat pupuk organik cair  sedangkan untuk cara membuat pupuk organik padat berbeda lagi. Sumber artikel; http://afghanaus.com