Monstera, Tanaman Hias yang Sedang Viral
Hobi tanaman hias memang tidak pernah ada matinya. Salah satu tanaman hias yang sekarang sedang viral dan menjadi sorotan penghobi tanaman hias adalah Philodendron jenis Monstera.
Ciri khas dari Monstera adalah daunnya yang besar berwarna hijau mengkilap dan berlubang-lubang. Lubang yang terbentuk karena proses preforasi itu justru menjadi daya tarik tanaman hias dari hutan rimba Meksiko dan Guatemala itu.
Monstera sangat cocok untuk dibudidayakan di Indonesia yang beriklim tropis. Terutama monstera deliciosa dan variegata. Berbeda dengan monstera deliciosa, daun monstera variegata cenderung berwarna hijau kekuningan.
Cara Budidaya Monstera
Monstera termasuk kelompok tanaman merambat yang mudah tumbuh. Cara budidayanya juga mudah. Monstera dapat diperbanyak dengan teknik stek batang. Demikian pula media tanamnya, berupa campuran tanah, pasir, dan kompos dengan komposisi 1 banding 1.
Untuk pembuatan media tanam yang mendukung pertumbuhan monstera dimulai dengan menempatkan kompos pada lapisan paling bawah. Kemudian baru dilapisi tanah dan terakhir untuk menambah kesan natural sekaligus memudahkan penyerapan air pada saat penyiraman dilapisi pasir.
Pemupukan cukup dilakukan tiga bulan sekali menggunakan pupuk organik atau pupuk lain yang memiliki kandungan nitrogen tinggi. Monstera yang sehat bisa dilihat dari warna daunnya yang hijau mengkilap. Satu hal yang penting, montera termasuk jenis tanaman yang tidak suka terendam air. Oleh karena itu, penyiraman sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan. Cukup menggunakan semprotan dan jangan sampai tergenang karena monstera yang cantik bisa membusuk.
Monstera juga tidak suka terpapar sinar matahari langsung. Di tempat asalnya, ia selalu tumbuh di bawah pohon besar yang melindunginya dari sinar matahari. Kalau mau dijemur cukup tiga hari sekali.
Indah Tapi Beracun
Monstera mengandung asam oksalat tinggi pada buah, daun, dan batangnya yang bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Asam oksalat dapat mengakibatkanrasa pahit dan iritasi di mulut, pelepuhan tenggorokan, hingga kehilangan suara (aphonia). Jadi, tetap berhati-hati dan sebaiknya jauhkan dari jangkauan anak.