Mawar Sudah Tenar Sejak Jutaan Tahun Lalu




Bunga mawar sering disebut sebagai ratunya bunga. Mawar yang memiliki nama latin rosa hybrida L ini banyak dibudidayakan di negara-negara sub tropis sebagai bunga potong. Ada sekitar sekitar 150 spesies mawar yang tersebar di belahan bumi utara, dari Alaska ke Meksiko termasuk Afrika utara.

Bunga yang identik dengan tanda cinta itu dan keindahan itu telah berusia lebih dari 35 juta tahun. Hal itu berdasarkan fosil yang ditemukan di Florissant, Colorado, Amerika Serikat. Namun, Palaeontologis berpendapat mawar sudah ada pada periode tertier, lebih kurang 70 juta tahun yang silam.

Pendapat tersebut didasarkan pada tulisan-tulisan kuno yang menyatakan bahwa tanaman mawar telah dikenal tahun 2.350 Sebelum Masehi (SM). Raja Sargon dari Sumeria dicatat yang mengenalkan tanaman mawar pada tahun 2.200 SM di negerinya.

Pada tahun 500 SM Confusius menulis bahwa mawar tumbuh di Taman Kerajaan pada saat dinasti Chin, yang juga mempunyai banyak koleksi tulisan dan buku-buku tentang mawar. Dalam istana Knossos yang dibangun tahun 2.000-1.700 SM ditemui lukisan dari cat air tentang mawar. Namun, para ahli sejarah menduga umur lukisan tersebut lebih muda.

Pada masa Romawi, mawar digunakan sebagai confetti pada perayaan, pengobatan, dan juga bahan baku parfum. Bangsawan Romawi membuat kebun mawar di Selatan Roma. Menurut Pliny the Elder orang Roma telah membudidayakan mawar secara luas. Mereka menggunakan mawar sebagai karangan, dan sebagai bunga tabur di atas makam.

Julukan ratu segala bunga untuk mawar diberikan oleh Achileus Tation, seorang rhetorisian Yunani, sekitar abad ke-2.Tanaman mawar diperkenalkan ke Inggris dan  Perancis oleh bangsa Roma. Raja Henry VII menyilangkan mawar putih dari York dan mawar merah dari Lancaster menjadi mawar Tudor yang baru.

Mawar mulai masuk ke Indonesia oleh orang-orang Belanda pada  abad ke 17. Mawar ditanam sebagai penghias halaman rumah administratur di perkebunan-perkebunan di dataran tinggi. Tanah yang gembur serta kaya humus dengan pH 5,5 – 6,8 sangat baik untuk pertumbuhan mawar.

Varietasnya pun beragam, utamanya varietas dari jenis dan kultivar yang berasal dari Eropa dan Belanda. Disamping itu ada pula kultivar yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Tanaman Hias. Seperti Megawati, Putri, Megaputih, Talitha, Kania, Fortuna, dan Shananda.  belum dapat menggantikan kultivar mawar introduksi.