Rasio Utang Terhadap Modal



Rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio merupakan indikator yang harus dikuasai jika ingin terjun di dunia investasi. Rasio yang dihitung dengan membandingkan total utang dengan ekuitas atau modal ini menjadi indikasi kondisi keuangan perusahaan.

Angka rasio utang terhadap modal yang besar mengindikasikan bahwa keuangan perusahaan itu banyak menggunakan sumber pendanaan dari luar. Ini tentu berisiko dan kurang baik untuk berinvestasi.

Rasio utang terhadap modal disebut juga sebagai rasio risiko atau rasio solvabilitas. Perhitungan ini akan membantu calon investor untuk memahami eksposur perusahaan terhadap peningkatan bunga atau insolvensi atau tingkat kepailitan.


Menghitung rasio utang terhadap modal
Menghitung rasio utang terhadap modal tidak terlalu sulit. Namun, harus dilakukan secara cermat agar hasilnya betul-betul bisa mencerminkan kondisi keuangan perusahaan.

Kecermatan dan kehati-hatian dibutuhkan pada proses inventarisasi utang dan modal. Informasi mengenai utang dan modal ini dapat ditemukan di neraca keuangan perusahaan.

Utang adalah seluruh kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang harus dibayar perusahaan dalam bentuk tunai. Waspadai juga pengeluaran tidak terdaftar dalam laporan neraca keuangan. Terkadang perusahaan sengaja melakukan hal itu supaya rasio utang terhadap modal tampak baik.

Sejumlah liabilitas di luar laporan neraca seperti biaya sewa dan pensiun tak berbayar juga harus dimasukkan. Begitu pula utang yang bersumber dari usaha gabungan atau kemitraan berbasis riset dan pengembangan jika jumlahnya diatas 10% dari total utang.
 
Ekuitas atau modal adalah dana yang diatribusikan pemegang saham ditambah pendapatan perusahaan.