Asuransi ternyata sudah sangat tua. Perjanjian pertanggungan risiko itu sudah dikenal sejak tahun 3000-2000 sebelum Masehi. Para saudagar Babilonia menggunakannya sebagai jaminan pengiriman barang.
Para saudagar utamanya di sekitaran lembah Eufrat dan Tigris memberikan pinjaman dengan jaminan kapal. Pemilik kapal akan dibebaskan dari utang jika kapalnya berhasil melakukan ekspedisi dan pulang dengan selamat.
Perkembangan asuransi di Babilonia tidak bisa dilepaskan dari peran Raja Hammurabi. Pada masa pemerintahannya lah sistem perdagangan dan asuransi berkembang pesat. Asuransi pada masa itu berkaitan erat dengan pengampunan terhadap perbuatan atau kesalahan seseorang yang terjadi karena adanya faktor paksaan dari luar yang tidak dapat dielakkan.
Seseorang yang meminjam uang dan tidak bisa mengembalikan pinjamannya akan diampuni dan dibebaskan dari kewajibannya bila ketidakmampuan itu dikarenakan bencana alam, kematian, dan penyebab lain yang luar biasa. Sepintas mirip dengan ketentuan force majeure dalam hukum perjanjian. Ketentuan itu diatur dalam Hammurabi Code yang diterbitkan sekitar tahun 1750.
Model perlindungan atas sebuah risiko itu mulai muncul di Eropa pada abad pertengahan. Asuransi dikenal sebagai perlindungan kelompok dan digunakan oleh para anggota serikat buruh yang hidup di bawah tekanan kaum pemodal.
Anggota serikat buruh secara bersama-sama wajib memberikan perlindungan kepada sesamanya. Ketika ada anggota yang dipecat dari pekerjaan, anggota yang lain bahu-membahu membantunya. Perlindungan kelompok itu juga berlaku untuk persoalan hutang, dan hal lain dimana anggota bersangkutan tidak memiliki kemampuan menyelesaikannya. Dengan kata lain, risiko yang dialami seorang anggota akan didistribusikan dan ditanggung bersama oleh anggota serikat buruh.
Pada akhir tahun 1600, asuransi mulai berkembang di London, Inggris. Saat itu bahkan berdiri Lloyd of London, sebuah lembaga resmi yang menjembatani para saudagar dan pemilik modal untuk mendapatkan perlindungan.
Lima puluh tahun kemudian, Blaise Pascal menemukan kalkulator probabilitas dan tabel aktuari pertama yang sampai saat ini masih digunakan untuk menghitung tarif asuransi. Enam belas tahun kemudian, tepatnya pada 1966 London melahirkan produk asuransi jiwa dan asuransi kebakaran. Hal itu setelah terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan 14 ribu bangunan dan adanya wabah yang melanda London sebelumnya. Asuransi kebakaran itu dicetuskan kelompok penjamin emisi yang berpengalaman menangani asuransi pelayaran.
Sejak itu, asuransi terus berkembang pesat dan menjadi trend di kalangan masyrakat Eropa dan Amerika. Terlebih setelah terjadinya revolusi industri.