Bisnis forex atau foreign exchange (pertukaran valuta asing) berkembang pesat dewasa ini. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan kian masifnya jaringan internet membuat banyak orang terjun ke bisnis perdagangan mata uang dari berbagai negara yang berbeda ini.
Kemudahan bertransaksi menjadi salah satu pemicunya. Sekarang, trader forex cukup menggunakan gawai pintar untuk trading. Ditambah lagi dengan hadirnya broker forex yang melayani modal kecil, membuat bisnis ini semakin diminati.
Berbicara tentang forex, kurang afdol rasanya jika tidak mengetahui sejarahnya. Forex lahir pasca runtuhnya sistem standar emas yang berlaku sejak 1875 di awal perang dunia I. Ketegangan dengan Jerman membuat negara-negara adidaya Eropa mencetak uang dalam jumlah besar guna menyelesaikan mega proyek militer.
Hal itu membuat beban keuangan menjadi sangat besar. Cadangan emas yang ada tidak cukup untuk ditukarkan dengan uang ekstra yang dicetak pemerintah, sehingga memicu inflasi.
Menjelang akhir perang dunia II, negara-negara yang tergabung dalam aliansi sekutu merasa perlu membangun sebuah sistem moneter untuk menggantikan sistem standar emas yang mulai diabaikan. Sebanyak 700 perwakilan negara sekutu melakukan pertemuan di Kota Bretton Woods, New Hampshire pada Juli 1944. Mereka mendiskusikan manajemen moneter internasional yang kemudian dikenal dengan nama sistem Bretton Woods.
Pertemuan Bretton menghasilkan tiga keputusan penting.
Pertama, sistem Bretton Woods menjadi metode pertukaran dengan kurs valas tetap. Kedua, US Dolar menjadi standar utama nilai tukar menggantikan emas. Poin kedua ini menjadi titik tolak penting dalam sejarah forex.
Ketiga, pembentukan tiga badan internasional untuk memantau aktivitas ekonomi dunia. Yakni, International Monetary Fund (IMF), International Bank for Reconstruction and Development, serta General Agreement on Tariffs and Trade (GATT).
Sistem Bretton Woods Berakhir
Sistem Bretton Woods berlangsung kurang lebih 25 tahun. Setelah itu, sistem ini mengalami banyak masalah. Hingga pada akhirnya di awal 1970-an cadangan emas Amerika Serikat berada pada titik terendah, tidak cukup untuk mengkaver semua US Dolar yang tersimpan dalam bentuk cadangan devisa di bank-bank sentra negara lain.
Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon kemudian memutuskan mengakhiri cadangan emas pada 15 Agustus 1971. Dengan kata lain, Amerika Serikat menolak untuk menukar US Dolar dengan emas. Keputusan ini menjadi awal dari berakhirnya Sistem Bretton Woods.
Meski Sistem Bretton Woods telah berakhir, pertukaran mata uang internasional terus berjalan dan tetap menggunakan US Dolar sebagai patokannya. Pada akhir 1973, kekuatan supply dan demand membentuk sistem pertukaran mata uang mengambang atau floating exchange rate. Kurs berubah setiap hari, kecepatan perubahan dan volatilitas terus meningkat, dan instrumen finansial baru bermunculan.
Kemajuan teknologi yang ditandai pengembangan komputer pada 1980-an mempercepat perubahan dalam perdagangan mata uang atau forex. Pelaku forex tidak lagi terbatas pada perusahaan besar yang memiliki kebutuhan bisnis, tetapi juga perorangan.